Kamis, 28 September 2017

Rahasia Sukses Wawancara

Image by ; nbcnews.com


Berikut Rahasia sukses Wawancara yang dikutip dari laman berita Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran;


1. Ceritakan tentang diri anda

Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar. “Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya,” kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti “Di mata anda, siapa anda?” atau “Ceritakan sesuatu tentang anda”, banyak pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.

“Saya merasa biasa-biasa saja” atau “tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya” seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. “Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu,” tegas Erina.

Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan “Saya Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya.”
Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. “Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah,” kata Erina Collins.

Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah menemukan poin-poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.

2. Hati-hati pertanyaan jebakan

Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja.

“Ketika itu saya tanya ‘apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?’ dan pelamar itu menjawab ’saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat gaji saya naik.’ Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya,” ungkap Erina.

Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda menjawab “saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji.” Atau kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab “saya sering telat dan lupa waktu.” Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya “kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda.” atau “saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat.”

Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti “Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?” sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya “Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini.” Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. “Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan,” ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda menjawab “sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.”

3. Semangat dan bahasa tubuh

Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara, karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan.

Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata “saya merasa…” atau “saya kurang…” dan sebaiknya gunakan “saya pikir…”, “menurut pendapat saya..”, “saya yakin…”, “saya optimis…”. Kata-kata “saya merasa…” atau “saya kurang…” mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.

Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara kerja. Selamat bersaing! (Lily Bertha Kartika/ berbagai sumber)

KETERAMPILAN PALING DICARI PERUSAHAAN

Apakah anda punya salahsatunya ..?

Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir anda juga ditentukan keterampilan yang anda miliki dan dapat anda ‘jual’ pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

Sebenarnya, anda dapat meningkatkan keterampilan yang anda miliki lho, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian ekonomi seperti sekarang ataupun saat mendatang, maka lebih baik anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan karir anda dalam waktu dekat. Berikut ini 8 keterampilan yang paling dicari saat ini,menurut penelitian Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat.

1. Keterampilan bahasa asing

Pada jaman modern seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi syarat mutlak di semua perusahaan ketika mereka membuka lowongan pekerjaan. Karena itu, mereka yang menguasai bahasa asing seperti Inggris, Jepang, China, Jerman dan Perancis, acapkali lebih disukai dan diprioritaskan dalam ujian saringan masuk di sebuah perusahaan. Bidang kerja spesifik yang masuk kategori ini misalnya penterjemah, diplomat dll.

2. Keterampilan teknis tentang mesin

Saat ini, teknologi adalah mutlak diperlukan di semua bidang usaha. Bagian instalasi yang memperbaiki sebagian besar jaringan listrik suatu gedung, peralatan elektronik dan sebagainya. Insinyur, bagian telekomunikasi, ahli otomotif, ahli transportasi adalah sebagian diantara bidang kerja yang masuk dalam kategori ini.

3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia

Umumnya, perusahaan yang mempunyai pegawai lebih dari satu orang, tentu mempunyai masalah yang berhubungan erat dengan bagaimana melakukan interaksi timbal balik di perusahaan itu. Sehingga sudah pasti, sukses sebuah perusahaan sangat bergantung pada bagaimana para pegawai di semua lini perusahaan itu dapat saling bekerja sama. Mereka yang bergerak di bidang kerja ini umumnya memang memahami dan menangani segala kebutuhan para pekerja di suatu perusahaan.

4. Keterampilan di bidang pemrograman komputer

Perusahaan masa kini telah sangat bergantung pada sistem komputerisasi yang canggih. Itulah sebabnya, mereka membutuhkan orang-orang yang mengerti secara detil seluk beluk program komputer. Jika anda mempunyai keterampilan berupa penguasaan seluk beluk tentang HTML, Visual Basic, Unix atau SQL Server, anda akan menjadi salahsatu aset besar perusahaan dan berpeluang meningkatkan karir anda.

5. Keterampilan Mengajar

Sebagai bagian dari komunitas modern yang selalu berkembang setiap waktu, perusahaan masa kini kerap menginginkan anak buahnya mempuanyai pengetahuan yang multi dimensi, bahkan yang bukan bidang kerjanya. Sebab itu, kini banyak perusahaan menggaji pengajar khusus untuk meberikan kursus tambahan bagi karyawannya, misalnya perpajakan, bisnis manajemen, pelayanan sosial atau manajemen administrasi. Mereka yang memiliki pengetahuan multi disipliner semacam ini biasanya kerap ‘dikejar’ banyak perusahaan untuk memberikan ’short course’ bagi pegawai mereka.

6. Keterampilan manajemen keuangan

Seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan penasihat bisnis, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan mereka. Oleh karena itulah, anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.

7. Keterampilan ilmu kimia dan matematika

Banyak sekali kemajuan besar di dunia ini tercipta dari beragam penemuan di bidang kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu, kebutuhan pasar kerja terhadap sumber daya manusia di bidang kimia, fisika, biologi ini akan selalu tinggi dan tidak akan pernah surut. Bidang kerja yang termasuk di dalamnya misalnya apoteker, ahli pangan dan obat-obatan, peneliti, dll.

8. Keterampilan memecahkan masalah

Berbagai tugas yang kita hadapi setiap harinya, baik secara personal dan juga dari segi bisnis merupakan hal yang kompleks yang kerap terjadi. Mereka yang mampu mengidentifikasi berbagai masalah, mencari solusi, membuat keputusan-keputusan yang efektif adalah nilai tambah yang paling dicari perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini misalnya bidang kerja bisnis administrasi, konsultan manajemen, administrasi negara, ilmu pengetahuan, obat-obatan atau insinyur.

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENGEMBANGAN KARIER

Karier merupakan sesuatu yang amat penting dalam kehidupan pribadi maupun sosial seseorang. Dalam konsultasi karier di Kompas banyak pertanyaan berkisar pada pengembangan karier, baik dari kalangan non manajer maupun manajer.
Misalnya: Saya sekarang sudah bekerja di suatu jabatan selama 5 tahun. Kapan waktu yang tepat untuk pindah jabatan atau naik jabatan? Bagaimana meningkatkan karier dalam situasi bisnis yang tidak menentu? “Organisasi tempat saya bekerja tidak memungkinkan saya untuk naik pangkat, apakah yang harus saya lakukan dalam pengembangan karier saya?

Tulisan ini membahas mengenai perubahan yang terjadi dalam pola karier seseorang dan bagaimana strategi kita agar pengembangan karier kita dapat terjamin. Pengembangan karier tradisional

Dalam pandangan tradisional, pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada waktu dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi tertentu. Sifatnya paternalistik, dari atas kebawah dan tersentralisasi.

Jadi yang dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin, mengikuti semua pelatihan yang diberikan, menunggu kesempatan kenaikan jabatan dan biasanya menurut saja menduduki jabatan yang ditawarkan oleh perusahaan.

Pengembangan karier tradisional pada umumnya berupa kenaikan karier secara vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke jenjang berikutnya. Jadi seseorang diharapkan mendalami suatu bidang pekerjaan tertentu kemudian menduduki jabatan manajerial.

Pengembangan karier yang sifatnya vertikal dimungkinkan karena bentuk organisasi yang sifatnya hirarkis/birokratis. Pengembangan karier tradisional kurang memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi teknikal yang tinggi namun tidak memiliki kemampuan manajerial., karena tidak tersedia jalur spesialis.

Namun beberapa perusahaan besar yang mempunyai sistem pelatihan dan pengembangan yang terintegrasi memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk pindah jalur profesi atau memberikan kesempatan kepada karyawannya menjadi generalis.
Tantangan Lingkungan Bisnis

Tantangan eksternal seperti globalisasi, persaingan, kemajuan teknologi, tuntutan pelanggan, mendorong suatu organisasi untuk berubah. Situasi ekonomi serta persaingan yang tajam mendorong organisasi melakukan restrukturisasi, perampingan organisasi, desentralisasi, merger, pemanfaatan IT dsb.

Struktur organisasi yang bersifat hirarkis dianggap terlalu lamban untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Organisasi dalam situasi yang sangat dinamis harus mampu bergerak secara cepat dan luwes.
Struktur organisasi yang lebih datar/ horisontal dianggap lebih tepat untuk keadaan sekarang karena jarak antara konsumen dengan pengambil keputusan lebih dekat.

Bahkan struktur organisasi yang bersifat network dimana suatu organisasi hanya memiliki pusat yang kecil dan fungsi fungsi organisasi dilaksanakan secara outsourcing., dianggap sebagai struktur yang cocok untuk situasi ini.

Tantangan lingkungan bisnis ini membuat rasa aman karyawan menjadi hilang. Tempat seseorang dalam suatu organisasi tiba-tiba bisa hilang. Hal ini dapat menimbulkan masalah besar dalam kehidupan seseorang.

Seseorang tidak dapat lagi menggantungkan hidupnya pada organisasi. Tanggung jawab pengembangan karier seseorang didorong menjadi tanggung jawab individu.

Seseorang harus mencari nilai tambah bagi dirinya sendiri sehingga lebih luwes dalam mencari pekerjaan termasuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri (entrepreneurship). Job security yang hilang harus digantikan menjadi career security.
Paradigma Baru Pengembangan Karier.

Sejalan dengan perubahan struktur organisasi maka pengembangan karier yang bersifat tradisional dianggap tidak cukup luwes untuk memunuhi kebutuhan organisasi dan karyawan pada saat ini.

Tantangan dunia bisnis menuntut pola kerja yang sifatnya lintas fungsi dan tim kerja. Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran harus memiliki pengetahuan keuangan, sumber daya manusia, produksi atau operasi. Seseorang dapat pula mengembangkan karier ke bidang spesialis dan profesional tanpa harus melalui bidang manajerial.

Pada beberapa perusahaan imbalan yang diterima oleh seorang profesional dapat melebihi imbalan dari seorang manajer. Pilihan penting lain adalah menciptakan lapangan kerja untuk anda sendiri dan orang lain.

Nah orang-orang yang berani mangambil risiko, peka terhadap tantangan bisnis dapat memilih alternatif ini. Jadi arah pengembangan karier pada saat ini lebih variatif, bisa vertikal, horisontal, dapat juga horisontal dulu kemudian vertikal. Agar anda memiliki career security lebih aktiflah meningkatkan ketrampilan dan kompetensi, sehingga anda benar-benar menjadi sangat ahli atau memiliki keahlian yang bersifat multiskill.

Kiat-Kiat Memperoleh Career Security :

Tetapkan sasaran karier anda, teknikal, manajerial, profesional, fungsional atau menjadi wirausaha.
Carilah seorang mentor yang mengetahui kekuatan dan kelemahan anda.
Jangan membatasi karier anda hanya dalam satu bidang saja, karena akan mengurangi fleksibilitas ruang gerak anda.

Berpartisipasi dalam setiap kesempatan pelatihan dan pengembangan di organisasi anda, meskipun anda tidak yakin manfaatnya untuk saat ini. Pendidikan S2 antara lain di bidang bisnis dapat memberikan lebih banyak pilihan dalam meningkatkan karier, termasuk pilihan menjadi entrepreneur.

Berkontribusilah jika anda dipilih menjadi anggota suatu proyek kerja, karena akan memperluas kompetensi lintas fungsi dan meningkatkan kerja kelompok. Tingkatkan jejaring kerja anda baik didalam maupun diluar organisasi tempat anda bekerja.
Tingkatkan ketrampilan hubungan antar manusia anda seperti komunikasi, kepemimpinan, motivasi, negosiasi dsb.

Perbarui ketrampilan teknikal anda termasuk pengetahuan dalam bidang IT .
Jangan mudah berpuas diri, selalu mencoba cara kerja yang lebih baik.
Berpegang teguh pada etika yang berjalan seiring dengan sukses karier anda.
Nah siapkah anda untuk meningkatkan karier sesuai dengan perubahan paradigma baru organisasi?


Juliati T. Gunadi MBA Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya (Tim Konsultasi Karier pada karier@kompas.com)


Bila surat lamaran Anda tidak dibalas

Bila anda sudah mengirimkan surat lamaran dan ternyata tidak mendapat balasan, ada beberapa kemungkinan mengapa surat lamaran anda tidak dibalas. Tentunya, pertama-tama anda harus melamar pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat anda sendiri, yang harus dicerminkan dalam surat anda. Kemudian, kita perlu memahami bagaimana suatu perusahaan menyeleksi surat lamaran yang diterimanya. Bagi perusahaan, surat lamaran dapat dianggap sebagai saringan pertama bagi calon karyawannya. Biasanya, yang ingin diketahui pertama-tama adalah apakah persyaratan mutlak yang biasanya tercantum dalam iklan terpenuhi atau tidak.

Persyaratan mutlak itu meliputi misalnya, pendidikan terendah, jumlah pengalaman kerja, dan juga apakah pengalaman itu relevan dengan pekerjaan yang ditawarkan. Tentu saja kesan pertama penting sekali. Surat yang lipatannya kurang rapi, salah tulis atau ketik menimbulkan kesan kurang baik. Bila surat lamaran anda lengkap, dilampiri keterangan-keterangan sesuai persyaratan, maka kesan pribadi yang tampil dari surat lamaran anda akan menentukan apakah anda akan diundang untuk wawancara atau tidak. Surat yang mencerminkan penulis yang berkepribadian menarik akan mendapatkan lebih banyak perhatian.

Tampilkanlah diri anda secara wajar, jujur dan profesional. Sebutkanlah lowongan yang dilamar secara jelas. Ceritakanlah secara ringkas apa yang mendorong anda untuk melamar pekerjaan itu dan bagaimana anda secara pribadi merasa akan dapat berkembang dan juga berkontribusi kepada perusahaan itu. Janganlah membuat surat yang terlalu panjang. Satu lembar sudah cukup. Sertakan lampiran berupa riwayat pekerjaan, pendidikan, salinan ijazah dan hal-hal lain yang diminta.

Cara berpakaian yang baik dalam wawancara

Berpakaian yang “baik” dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:
Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau “kebiasaan” berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai “orang aneh’, disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.
Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis., mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik, toch ini bukan acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.

Berapa gaji yang anda minta ?

Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda mau.

Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun. Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis: ” Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini. Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp. …/tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.

Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.

Variasi pertanyaan dalam wawancara

Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi. Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara

Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :

· Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
· Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
· Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
· Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
· Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
· Siapakah yang membiayai studi anda?
· Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
· Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?

Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :

Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi
Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.
Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda menyelesaikan hal tersebut
Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?


Pertanyaan mengenai sasaran anda :

· Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
· Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
· Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
· Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
· Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?

Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :

Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?
Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk bekerja disini?
Apakah yang anda cari dalam bekerja?
Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?

Pertanyaan yang perlu dicermati :

Tolong buka jendela tersebut ( ada tanda “sedang dicat mohon ditutup”)
Kita lanjutkan wawancara ini tanggal 27 Desember 2000 (lebaran).

CV = Kesuksesan Anda

(Jika anda mengelolanya dengan benar)

Curiculum Vitae (CV) anda ibarat cermin bagi perekrut di perusahaan yang anda lamar. Dengan membacanya, seorang rekruiter akan segera bisa membayangkan seperti apa anda, bahkan sebelum mereka melihat anda. Profesionalkah, lamban atau tukang mengeluh?.Karenanya,berhati-hatilah dalam membuat Curiculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup anda.Kalau salah memasukkan informasi, bukan tak mungkin kesempatan anda melayang.

1. Wajah CV.

Siapa yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik?perumpamaan itupun berlaku ketika anda membuat CV. Sekalipun anda pintar dan profesional, perekrut tak akan tertarik membaca CV anda jika terlihat tidak menarik. Karenanya, kertas dan huruf adalah hal yang perlu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan CV anda dibaca sampai selesai.

Kertas : jangan menggunakan kertas bergaris, berwarna atau yang desainnya meriah.Kesan yang timbul dengan menggunakan kertas jenis ini adalah : tidak profesional dan kuno.Sebaiknya gunakan kertas HVS putih polos dan ketik lamaran anda menggunakan komputer. Jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang anda lamar. Biasakan mengeprint beberapa set CV anda sekaligus, sehingga anda tak akan kerepotan ketika tiba-tiba harus mengirim lamaran.

Huruf : Usahakan mengetik CV anda dengan komputer, karena akan lebih terjamin kerapihannya dibanding kalau anda menggunakan mesin tik manual.Untuk jenis huruf yang pantas dalam pengetikan CV, gunakan pilihan huruf yang sederhana tapi jelas terbaca, misalnya : Arial atau Times New Roman. Jangan memilih huruf yang membuat efek ukiran, karena akan memusingkan orang yang membacanya dan mengesankan anda seorang amatiran. Gunakan tinta hitam.

2. Isi CV

Untuk ‘menjual’ diri anda pada perusahaan yang anda lamar, sebaiknya kemukakan hal-hal yang pantas diketahui. Adalah hal yang mutlak untuk menampakkan kejujuran dalam CV anda, tetapi bukan berarti anda mengobral diri anda dengan menuliskan hal-hal yang tidak perlu, misalnya tinggi dan berat badan, kondisi kesehatan atau jumlah anak.

Data diri : pada bagian ini jelaskanlah hal-hal yang secara prinsip harus diketahui perusahaan tempat anda melamar, yaitu : nama lengkap, tempat/tanggal lahir, alamat dan nomor telephone.
Pendidikan : pada bagian ini yang perlu disebutkan adalah sertifikat yang berkaitan dengan pendidikan formal anda, nama lembaga pendidikan tempat anda pernah menimba ilmu, bidang studi, prestasi, penghargaan atau kursus yang signifikan dengan pendidikan anda. Kalau anda pernah mendapatkan beasiswa, penghargaan sebagai pemenang lomba karya tulis atau pernah kursus bahasa asing atau komputer, maka tuliskanlah dengan singkat dan jelas.

Pengalaman Kerja : Sebutkan dengan singkat dan jelas di perusahaan mana saja anda pernah bekerja. Jika anda pernah bekerja kurang dari enam bulan di suatu perusahaan, sebaiknya jangan ditulis kecuali ada hal khusus yang anda yakini baik untuk perkembangan karir anda.Tuliskan dengan singkat apakah anda pernah mempunyai prestasi di tempat kerja anda yang lama.Hindari untuk menyebutkan nama bos anda yang lama atau nomor telephone perusahaan anda yang lama.
Aktivitas dan keterampilan khusus : point ini sifatnya tidak harus. Jika anda memang mempunyai kegiatan atau keterampilan yang memang mendukung, tuliskanlah. Misalnya : mengikuti perkumpulan filateli, sekretaris atau punya keterampilan menulis steno, manajemen dll.
Minat : Sebutkan dengan singkat minat anda yang anda yakin positif dan signifikan untuk peningkatan karir anda.


Sumber ;
Laman berita Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran ;

Rabu, 20 Juli 2016

Belajar dari Ibu Septi Peni Wulandani dalam Membangun Keluarga

Keluarga Ibu Septi Peni Wulandari
Tiga anaknya tidak sekolah di sekolah formal layaknya anak-anak pada umumnya. Tapi ketiganya mampu menjadi anak teladan, dua di antaranya sudah kuliah di luar negeri di usia yang masih sangat muda. Saya cuma berdecak gemetar mendengarnya. Bagaimana bisa?

Namanya Ibu Septi Peni Wulandani. Kalau kita search nama ini di google, kalian akan tahu bahwa Ibu ini dikenal sebagai Kartini masa kini. Beliau seorang ibu rumah tangga profesional, penemu model hitung jaritmatika, juga seorang wanita yang amat peduli pada nasib ibu-ibu di Indonesia.

Seorang wanita yang ingin mengajak wanita Indonesia kembali ke fitrahnya sebagai wanita seutuhnya. Beliau bercerita kiprahnya sebagai ibu rumah tangga yang mendidik tiga anaknya dengan cara yang bahasa kerennya anti mainstream. It’s like watching 3 Idiots. But this is not a film. This is a real story from Salatiga, Indonesia.

Semuanya berawal saat beliau memutuskan untuk menikah. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa pernikahan adalah peristiwa peradaban, untuk kisah Ibu Septi, pepatah itu tepat sekali. Di usianya yang masih 20 tahun, Ibu Septi sudah lulus dan mendapat SK sebagai PNS. Di saat yang bersamaan, beliau dilamar oleh seseorang. Beliau memilih untuk menikah, menerima lamaran tersebut.

Namun sang calon suami mengajukan persyaratan: beliau ingin yang mendidik anak-anaknya kelak hanyalah ibu kandungnya. Artinya? Beliau ingin istrinya menjadi seorang ibu rumah tangga. Harapan untuk menjadi PNS itu pun pupus. Beliau tidak mengambilnya. Ibu Septi memilih menjadi ibu rumah tangga. Baru sampai cerita ini saja saya sudah gemeteran. Akhirnya beliau pun menikah.

Pernikahan yang unik. Sepasang suami istri ini sepakat untuk menutup semua gelar yang mereka dapat ketika kuliah. Aksi ini sempat diprotes oleh orang tua, bahkan di undangan pernikahan mereka pun tidak ada tambahan titel/ gelar di sebelah nama mereka. Keduanya sepakat bahwa setelah menikah mereka akan memulai kuliah di universitas kehidupan. Mereka akan belajar dari mana saja.

Pasangan ini bahkan sering ikut berbagai kuliah umum di berbagai kampus untuk mencari ilmu. Gelar yang mereka kejar adalah gelar almarhum dan almarhumah. Subhanallah……Tentu saja tujuan mereka adalah khusnul khatimah. Sampai di sini, sudah kebayang kan bahwa pasangan ini akan mencipta keluarga yang keren? Ya, keluarga ini makin keren ketika sudah ada anak-anak hadir melengkapi kehidupan keluarga.

Dalam mendidik anak, Ibu Septi menceritakan salah satu prinsip dalam parenting adalah demokratis, merdekakan apa keinginan anak-anak. Begitu pun untuk urusan sekolah. Orang tua sebaiknya memberikan alternatif terbaik, lalu biarkan anak yang memilih. Ibu Septi memberikan beberapa pilihan sekolah untuk anaknya: mau sekolah favorit A? Sekolah alam? Sekolah bla bla bla. Atau tidak sekolah? Dan wow, anak-anaknya memilih untuk tidak sekolah. Tidak sekolah bukan berarti tidak mencari ilmu kan?

Ibu Septi dan keluarga punya prinsip: Selama Allah dan Rasul tidak marah, berarti boleh. Yang diperintahkan Allah dan Rasul adalah agar manusia mencari ilmu. Mencari ilmu tidak melulu melalui sekolah kan? Uniknya, setiap anak harus punya project yang harus dijalani sejak usia 9 tahun. Dan hasilnya?

Enes, anak pertama. Ia begitu peduli terhadap lingkungan, punya banyak project peduli lingkungan, memperoleh penghargaan dari Ashoka, masuk koran berkali-kali. Saat ini usianya 17 tahun dan sedang menyelesaikan studi S1nya di Singapura. Ia kuliah setelah SMP, tanpa ijazah. Modal presentasi. Ia kuliah dengan biaya sendiri bermodal menjadi seorang financial analyst. Bla bla bla banyak lagi. Keren banget.

Saat kuliah di tahun pertama ia sempat minta dibiayai orang tua, namun ia berjanji akan menggantinya dengan sebuah perusahaan. Subhanallah. Uang dari orang tuanya tidak ia gunakan, ia memilih menjual makanan door to door sambil mengajar anak-anak untuk membiayai kuliahnya.

Ara, anak kedua. Ia sangat suka minum susu dan tidak bisa hidup tanpa susu. Karena itu, ia kemudian berternak sapi. Pada usianya yang masih 10 tahun, Ara sudah menjadi pebisnis sapi yang mengelola lebih dari 5000 sapi. Bisnisnya ini konon turut membangun suatu desa. WOW! Sepuluh tahun gue masih ngapain? Dan setelah kemarin kepo, Ara ternyata saat ini juga tengah kuliah di Singapura menyusul sang kakak.

Elan, si bungsu pecinta robot. Usianya masih amat belia. Ia menciptakan robot dari sampah. Ia percaya bahwa anak-anak Indonesia sebenarnya bisa membuat robotnya sendiri dan bisa menjadi kreatif. Saat ini, ia tengah mencari investor dan terus berkampanye untuk inovasi robotnya yang terbuat dari sampah. Keren!! Saya cuma menunduk, what I’ve done until my 20. Banyak juga peserta yang lalu bertanya, “kenapa cuma 3, Bu?” hehe.

Dari cerita Ibu Septi sore itu, saya menyimpulkan beberapa rahasia kecil yang dimiliki keluarga ini, yaitu:
  1. Anak-anak adalah jiwa yang merdeka, bersikap demokratis kepada mereka adalah suatu keniscayaan.
  2. Anak-anak sudah diajarkan tanggung jawab dan praktik nyata sejak kecil melalui project. Seperti yang saya bilang tadi, di usia 9 tahun, anak-anak Ibu Septi sudah diwajibkan untuk punya project yang wajib dilaksanakan. Mereka wajib presentasi kepada orang tua setiap minggu tentang project tersebut.
  3. Meja makan adalah sarana untuk diskusi. Di sana mereka akan membicarakan tentang ‘kami’, tentang mereka saja, seperti sudah sukses apa? Mau sukses apa? Kesalahan apa yang dilakukan? Oh ya, keluarga ini juga punya prinsip, “Kita boleh salah, yang tidak boleh itu adalah tidak belajar dari kesalahan tersebut”. Bahkan mereka punya waktu untuk merayakan kesalahan yang disebut dengan “false celebration”.
  4. Rasulullah SAW sebagai role model. Kisah-kisah Rasul diulas. Pada usia sekian Rasul sudah bisa begini, maka di usia sekian berarti kita juga harus begitu. Karena alasan ini pula Enes memutuskan untuk kuliah di Singapura, ia ingin hijrah seperti yang dicontohkan Rasulullah. Ia ingin pergi ke suatu tempat di mana ia tidak dikenal sebagai anak dari orang tuanya yang memang sudah terkenal hebat.
  5. Mempunyai vision board dan vision talk. Mereka punya gulungan mimpi yang dibawa ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat, mereka akan share mimpi-mimpi mereka. Prinsip mimpi: Dream it, share it, do it, grow it! 
  6. Selalu ditanamkan bahwa belajar itu untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari nilai.
  7. Mereka punya prinsip harus jadi entrepreneur. Bahkan sang ayah pun keluar dari pekerjaannya di suatu bank dan membangun berbagai bisnis bersama keluarga. Apa yang ia dapat selama bekerja ia terapkan di bisnisnya.
  8. Punya cara belajar yang unik. Selain belajar dengan cara homeschooling di mana ibu sebagai pendidik, belajar dari buku dan berbagai sumber, keluarga ini punya cara belajar yang disebut Nyantrik. Nyantrik adalah proses belajar hebat dengan orang hebat. Anak-anak akan datang ke perusahaan besar dan mengajukan diri menjadi karyawan magang. Jangan tanya magang jadi apa ya, mereka magang jadi apa aja. Ngepel, membersihkan kamar mandi, apapun. Mereka pun tidak meminta gaji. Yang penting, mereka diberi waktu 15 menit untuk berdiskusi dengan pemimpin perusahaan atau seorang yang ahli setiap hari selama magang.
  9. Hal terpenting yang harus dibangun oleh sebuah keluarga adalah kesamaan visi antara suami dan istri. That’s why milih jodoh itu harus teliti. Hehe… Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta
  10. Punya kurikulum yang keren, di mana pondasinya adalah iman, akhlak, adab, dan bicara.
  11. Di-handle oleh ibu kandung sebagai pendidik utama. Ibu bertindak sebagai ibu, partner, teman, guru, semuanya. Daaaan masih banyak lagi.
Hhhhmmm… Gimana? Profesi ibu rumah tangga itu profesi yang keren banget bukan? Ia adalah kunci awal terbentuknya generasi brilian bangsa.

Cerita Ibu Septi di awal kondisi beliau menjadi ibu rumah tangga. Saat itu beliau iri melihat wanita sebayanya yang berpakaian rapi pergi ke kantor sedangkan beliau hanya mengenakan daster. Jadilah beliau mengubah style-nya. Jadi Ibu rumah tangga itu keren, jadi tampilannya juga harus keren, bahkan punya kartu nama dengan profesi paling mulia: housewife.

So, masih zaman berpikiran bahwa ibu rumah tangga itu sebatas sumur, kasur, lalala yang haknya terinjak-injak dan melanggar HAM? Duh please, housewife is the most presticious career for a woman, right? Tapi semuanya tetap pilihan. Dan setiap pilihan punya konsekuensi. Jadi apapun kita, semoga tetap menjadi pendidik hebat untuk anak-anak generasi bangsa.

Dari kisah di atas, saya juga menarik kesimpulan bahwa seminar kepemudaan tidak melulu bahas tentang organisasi, isu-isu negara, dan lain-lain yang biasa dibahas. Pemuda juga perlu belajar ilmu parenting untuk bekal dalam mendidik generasi penerus bangsa ini. Bukankah dari keluarga karakter anak itu terbentuk?


Sumber https://azaleav.wordpress.com/…/inspirative-housewife-story/

Sikap Seorang Muslimah Jika Mencintai Laki-laki

Ilustrasi
Jika seorang Muslimah merasakan hatinya jatuh cinta kepada seorang laki-laki, maka selama ada jalan hendaknya diusahakan untuk menikah dengannya. Jika tidak ada jalan yang memungkinkan menikahinya, maka muslimah tersebut wajib Shobr (tabah hati), sampai Allah menggantikan dengan lelaki yang lebih baik, atau Allah “menyembuhkannya” dari “sakit” cinta tersebut, atau Allah mewafatkannya.

Inilah solusi yang lebih dekat dengan petunjuk Nash-Nash Syara’ dan lebih menjaga kehormatan serta dien Muslimah tersebut. Jatuh cinta kepada lawan jenis, dari segi jatuh cinta itu sendiri bukanlah aib dan juga bukan dosa. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi dan menjadi naluri yang ada secara alamiah pada setiap manusia normal.

Nabi, orang suci, orang shalih, dan ulama mengalami jatuh cinta kepada lawan jenis sebagaimana manusia pada umumnya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ cinta kepada Khadijah dan Aisyah, ibnu Umar yang sangat cinta kepada istrinya, Ibnu Hazm cinta pada wanita yang sampai membuatnya menjadi ulama besar, Sayyid Quthub mencintai wanita namun gagal menikahinya, dll semuanya adalah contoh bagaimana perasaan itu adalah perasaan yang normal, wajar, natural, dan biasa.

Adapun mengapa orang yang jatuh cinta perlu mengusahakan menikah dengan orang yang dicintai, maka hal tersebut dikerenakan Syara’ menunjukkan bahwa solusi cinta terhadap lawan jenis adalah dengan menikah dengannya. Di zaman Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ada seorang lelaki yang jatuh cinta setengah mati dengan seorang wanita. Lelaki tersebut bernama Al-Mughits dan wanitanya bernama Bariroh. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mengetahui cinta tersebut merekomendasikan kepada Bariroh agar berkenan menikah dengan Al-Mughits. Rekomendasi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ini menunjukkan bahwa solusi jatuh cinta adalah menikah.

Bukhari meriwayatkan;
(16/ 332) صحيح البخاري

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّ زَوْجَ بَرِيرَةَ كَانَ عَبْدًا يُقَالُ لَهُ مُغِيثٌ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَطُوفُ خَلْفَهَا يَبْكِي وَدُمُوعُهُ تَسِيلُ عَلَى لِحْيَتِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعبَّاسٍ يَا عَبَّاسُ أَلَا تَعْجَبُ مِنْ حُبِّ مُغِيثٍ بَرِيرَةَ وَمِنْ بُغْضِ بَرِيرَةَ مُغِيثًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ رَاجَعْتِهِ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهتَأْمُرُنِي قَالَ إِنَّمَا أَنَا أَشْفَعُ قَالَتْ لَا حَاجَةَ لِي فِيهِ

Dari Ibnu Abbas bahwasanya suami Bariroh adalah seorang budak. Namanya Mughits. (setelah keduanya bercerai) Sepertinya aku melihat ia selalu menguntit di belakang Bariroh seraya menangis hingga air matanya membasahi jenggot. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai Abbas, tidakkah kamu ta’ajub akan kecintaan Mughits terhadap Bariroh dan kebencian Bariroh terhadap Mughits?” Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “andai saja kamu mau meruju’nya kembali (menikah dengannya).” Bariroh bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menyuruhku?” beliau menjawab, “Aku hanya menyarankan.” Akhirnya Bariroh pun berkata, “Sesungguhnya aku tak butuh sedikit pun padanya.” (H.R. Bukhari).

Pernah juga ada kejadian, seorang lelaki yang mencintai seorang wanita dan wanita tersebut mencintai lelaki itu. Lalu keduanya ingin menikah, namun dihalang-halangi oleh kakak wanita tersebut. Ternyata Allah melarang sikap sang kakak dan memerintahkan agar menikahkan mereka berdua. Kisah ini juga menunjukkan bahwa jatuh cinta antara dua anak manusia solusinya tetap dikembalikan pada pernikahan selama masih memungkinkan. Bahkan Allah mencela sikap menghalang-halangi pernikahan jika kedua belah pihak telah saling ridha.

At-Tirmidzi meriwatkan kisahnya;
سنن الترمذى – مكنز (11/ 217، بترقيم الشاملة آليا)

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ زَوَّجَ أُخْتَهُ رَجُلاً مِنَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَكَانَتْ عِنْدَهُ مَا كَانَتْ ثُمَّ طَلَّقَهَا تَطْلِيقَةً لَمْ يُرَاجِعْهَا حَتَّى انْقَضَتِ الْعِدَّةُ فَهَوِيَهَا وَهَوِيَتْهُ ثُمَّ خَطَبَهَا مَعَ الْخُطَّابِ فَقَالَ لَهُ يَا لُكَعُ أَكْرَمْتُكَ بِهَا وَزَوَّجْتُكَهَا فَطَلَّقْتَهَا وَاللَّهِ لاَ تَرْجِعُ إِلَيْكَ أَبَدًا آخِرُ مَا عَلَيْكَ قَالَ فَعَلِمَ اللَّهُ حَاجَتَهُ إِلَيْهَا وَحَاجَتَهَا إِلَى بَعْلِهَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ ( وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ) إِلَى قَوْلِهِ (وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ) فَلَمَّا سَمِعَهَا مَعْقِلٌ قَالَ سَمْعًا لِرَبِّى وَطَاعَةً ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ أُزَوِّجُكَ وَأُكْرِمُكَ.

Dari Ma’qil bin Yasar bahwa pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia menikahkan saudarinya dengan seorang lelaki dari kaum muslimin, lalu saudarinya tinggal bersama suaminya beberapa waktu, setelah itu dia menceraikannya begitu saja, ketika masa Iddahnya usai, ternyata suaminya cinta kembali kepada wanita itu begitu sebaliknya, wanita itu juga mencintainya, kemudian dia meminangnya kembali bersama orang-orang yang meminang, maka Ma’qil berkata kepadanya; hai tolol, aku telah memuliakanmu dengannya dan aku telah menikahkannya denganmu, lalu kamu menceraikannya, demi Allah dia tidak akan kembali lagi kepadamu untuk selamanya, inilah akhir kesempatanmu.” Perawi berkata; “Kemudian Allah mengetahui kebutuhan suami kepada istrinya dan kebutuhan isteri kepada suaminya hingga Allah Tabaraka wa Ta’ala menurunkan ayat: “Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya.” QS Al-Baqarah: 231 sampai ayat “Sedang kamu tidak Mengetahui.” Ketika Ma’qil mendengar ayat ini, dia berkata; “Aku mendengar dan patuh kepada Rabbku, lalu dia memanggilnya (mantan suami saudarinya yang ditolaknya tadi) dan berkata; “Aku nikahkan kamu dan aku muliakan kamu.” (At-Tirmidzi).

Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sendiri bahkan mengajarkan kepada kita bahwa menikah adalah obat yang paling mujarab bagi dua orang yang saling mencintai. Ibnu Majah meriwayatkan;
سنن ابن ماجه (5/ 440)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

Dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kami belum pernah melihat (obat yang mujarab bagi ) dua orang yang saling mencintai sebagaimana sebuah pernikahan.”  (H.R.Ibnu Majah)

Nash-Nash ini, dan yang semakna dengannya menunjukkan bahwa menikah adalah solusi Syar’i bagi orang yang jatuh cinta. Oleh karena itu seorang muslimah yang jatuh cinta kepada seorang lelaki bisa memulai mengusahakan menikah dengan lelaki tersebut dengan cara menawarkan dirinya untuk dinikahi. Cara ini lebih tegas, Syar’i, solutif, dan terhormat.

Menawarkan diri kepada lelaki untuk dinikahi bukan perbuatan hina dan tercela. Justru wanita yang menawarkan dirinya kepada seorang lelaki adalah wanita yang mengerti solusi Syar’i terhadap problemnya, tegas dalam mengambil keputusan, terhormat karena tahu cara menjaga kehormatannya dengan ikatan pernikahan yang suci, dan mulia karena mengetahui kepada siapa dia harus mempersembahkan bakti.

Khadijah adalah contoh wanita mulia yang tahu persis kepada siapa beliau mempersembahkan bakti, dan siapa yang pantas jadi imamnya dalam rumah tangga. Dengan ketegasan sikap beliau, maka Khadijah mendapatkan lelaki yang terbaik di alam ini. Justru sikap yang menjauhi ketakwaan jika seorang wanita mencintai seorang lelaki, lalu perasaan tersebut dipendamnya seraya mengotori hatinya dengan angan-angan tercela. Sesungguhnya angan-angan hati ada yang terkategori dosa sebagaimana yang dinyatakan dalam hadis dibawah ini;

صحيح مسلم (13/ 124)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ

Dari Ibnu Abbas dia berkata; ‘Saya tidak mengetahui sesuatu yang paling dekat dengan makna Lamam (dosa dosa kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan zinanya hati adalah berangan-anga dan berhasrat, namun kemaluanlah yang (menjadi penentu untuk) membenarkan hal itu atau mendustakannya.” (H.R.Muslim)

Wanita yang menawarkan diri lebih tegas dan jelas sikapnya. Jika hal tersebut bisa berlanjut ke pernikahan, maka hal itu kebahagiaan baginya, namun jika tidak mungkin berlanjut, sikapnya juga sudah jelas dan tinggal menyelesaikan problem sisanya. Wanita yang memendam rasa sambil berfantasi justru berpeluang untuk lebih menderita dan dekat dengan pelanggaran Syara’, kecuali wanita-wanita yang dirahmati Allah.

Terkait teknis melakukannya, maka wanita bebas memilihnya diantara berbagai cara yang dianggap paling mudah. Bisa melalui perantara atau langsung dirinya sendiri. Bisa secara lisan, bisa juga melalui tulisan. Bisa sekedar memulai untuk menawarkan atau langsung memulai dengan lafadz pinangan.

Hanya saja, solusi menikah ini tidak bermakna bolehnya memaksa lelaki untuk menikahinya. Hal itu dikarenakan memilih istri adalah hak lelaki yang merupakan pilihan baginya. Sebagaimana wanita berhak memilih calon suami, maka lelaki juga berhak memilih calon istri manapun yang dikehendakinya. Tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa lelaki wajib menikahi wanita yang mencintainya.

Kisah cinta Al Mughits kepada Bariroh menunjukkan hal tersebut. Betapapun Al-Mughits sangat mencintai Bariroh, dan Nabi juga merekomendasikan Bariroh untuk menikah dengan Al-Mughits, namun Nabi tidak memaksa Bariroh untuk menikah dengan Al-Mughits. Namun, jika cinta itu memang sangat kuat (cinta setengah mati), memang dianjurkan pihak yang dicintai menikahinya sebagai bentuk rohmah, meskipun dia sendiri belum mencintainya.

Jika pihak yang dicintai belum berkenan menikahi dan tertutup semua jalan/kemungkinan untuk menikahi, maka tidak ada jalan bagi muslimah tersebut selain Shobr (tabah hati). Hal itu dikarenakan Syara’ memerintahkan Shobr pada semua bentuk musibah yang menyedihkan hati secara mutlak dan berjanji memberikan ganjaran yang besar atasnya. Shobr ini terus dilakukan sambil berdoa sampai Allah memberikan ganti lelaki yang lebih baik, atau Allah menghilangkan perasaan tersebut, atau Allah mewafatkannya.

Dengan cara penyikapan seperti ini, maka seorang muslimah akan senantiasa dalam keadaan beramal. Mendapat nikmat suami bisa beramal Syukur, dan jika gagal bisa beramal Shobr. Semuanya adalah kebaikan baginya. Hanya saja, jika lelaki yang dicintai tersebut haram dinikahi, seperti Mahram, atau musyrik, atau yahudi, atau nasrani, maka Muslimah tersebut tidak boleh menurutinya dan harus menghilangkannya karena menikah dengan mereka hukumnya haram dan tidak sah.


; *Berbagai Sumber., **Kompilasi

"Untuk yang Sedang Jatuh Cinta", Pelajaran dari Kisah Cinta Abdurrahman Bun Abu Bak'r.

Ilustrasi "Cinta"

Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabuk kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:

Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.


Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.

Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”

Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:

يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.


“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya.

(Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)

Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?

Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik:

Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره

“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).”

(Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

"Setiap yang terlarang itu menarik (memikat)".

Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

"Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli."

Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة


“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)

Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.

Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)


Dan pada hadits lain beliau bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.


“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف


“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)


Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)

Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.

Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…

Wallahu a’alam bisshowab....,

Footnote;
Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”


Sumber ; 
*oleh: Abdurrohim ibn Syamsuri. sumber status nasehat

Jumat, 24 Juli 2015

Dampak Serahkan Pengasuhan Anak pada Kakek atau Nenek

 
Zaman terus berubah dengan cepat. Seiring dengan perubahan tersebut, harapan orang terhadap segala hal juga semakin meningkat. Termasuk di dalamnya adalah harapan terhadap penghasilan dan perbaikan tingkat sosial ekonomi dalam keluarga.

Meningkatnya harapan ini mengakibatkan banyak orang kemudian bekerja semakin keras. Di dalam banyak keluarga zaman sekarang, terjadi juga berbagai perubahan pola termasuk dalam tanggung jawab mencari nafkah di luar rumah. Jika di masa lalu, seoarang ayah adalah sosok yang paling bertanggung jawab untuk bekerja dan mencari nafkah, pada zaman sekarang, sosok ibu pun juga sudah mulai banyak yang turun di dunia kerja termasuk bekerja di luar rumah.

Semakin banyaknya sosok ibu dalam keluarga yang masuk dalam dunia kerja di luar rumah dan meninggalkan keluarganya ternyata membawa konsekuensi yang cukup signifikan khususnya terkait dengan pengasuhan anak. Dalam budaya masyarakat kita di masa lalu, tugas pengasuhan anak didominasi oleh ibu. Para ibu dalam keluarga-keluarga tradisional mengasuh anaknya di rumah. Mereka tidak melakukan pekerjaan mencari nafkah khususnya di luar rumah. Oleh karenanya, waktu dan perhatiannya benar-benar dapat difokuskan untuk membesarkan anak-anaknya dari lahir hingga dewasa. Akan tetapi, pada saat ini, di saat para ibu mulai ikut bekerja bahkan menjadi tiang penyangga kehidupan sosial ekonomi yang tidak kalah pentingnya dari para suaminya, tugas pengasuhan anak mulai bergeser. Sebagian menyerahkan anak pada pembantu atau baby sitter dan sebagian yang lainnya menitipkan anaknya di daycare. Beberapa keluarga yang lain mempercayakan pengasuhan anaknya, khususnya saat mereka bekerja di siang hari, pada kedua orangtuanya yang berarti kakek dan nenek dari anak-anaknya. Hal ini sebenarnya dipengaruhi oleh pola kehidupan keluarga besar (extended family) di masa lalu yang memberikan ruang untuk sosok lain di luar keluarga inti misalnya kakek, nenek, paman, bibi, dan anggota keluarga lainnya untuk berperan dalam kehidupan sehari-hari keluarga inti termasuk di dalamnya dalam pengasuhan anak.

Menyerahkan pengasuhan pada anggota keluarga yang menjadi bagian dari keluarga besar yang dalam hal ini adalah sosok kakek dan nenek memang memiliki keuntungan tersendiri. diantaranya ;

1. Bantuan secara teknis dan finansial

Keuntungan pertama adalah keuntungan yang bersifat teknis dan finansial. Hadirnya kakek dan nenek yang ikut mengasuh cucu-cucunya jelas sangat mempermudah kedua orangtua yang bekerja. Mereka tidak perlu memikirkan bagaimana kehidupan dan pengasuhan anak-anaknya sendiri di saat mereka bekerja. Kakek atau nenek dapat melakukan berbagai fungsi pengasuhan bagi cucu-cucunya seperti merawat, menemani bermain, hingga mengantar ke sekolah. Selain itu, karena masih merupakan kakek dan neneknya sendiri, umumnya tidak perlu ada biaya yang dikeluarkan dalam jumlah besar seperti halnya jika harus mendatangkan babby sitter atau menyerahkan pengasuhan anak pada daycare. Hal ini tentu saja merupakanbantuan finansial yang signifikan khususnya bagi keluarga-keluarga muda yang sedang menata dan membangun perekonomian keluarga mereka.

2. Anak ditangani oleh orang yang relatif bisa dipercaya

Kakek dan nenek adalah sosok yang tentu saja telah di percaya karena mereka adalah orangtua dari bapak atau ibu sang anak. Meskipun pada umumnya sudah berusia lanjut, kakek dan nenek memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam merawat dan mengasuh anak. Hal ini tentu saja akan membuat orangtua akan merasa lebih tenang saat meninggalkan anak-anak mereka di bawah pengasuhan kakek dan neneknya.

3. Kebahagiaan untuk sang kakek dan nenek itu sendiri

Salah satu beban hidup hidup bagi mereka yang sudah semakin lanjut usia adalah kesepian. Setelah tidak bekerja karena pensiun atau faktor usia, sedikit demi sedikit, orang-orang dekat di sekitarnya mulai pergi. Mulai dari kehilangan teman kerja karena sudah tidak lagi bekerja hingga perginya anak-anak dari rumah misalnya karena menikah. Hal ini bagi banyak orang yang berusia lanjut dapat membuat mereka kehilangan semangat hidup. Dipercayanya kakek dan nenek dalam mengasuh cucu-cucunya akan dapat membangkitkan semangat hidup mereka kembali. Meskipun tidak seperti ketika mereka masih muda karena dibatasi oleh usia, kakek dan nenek akan menjadikan pengasuhan pada cucu-cucu mereka sebagai bahan bakar yang dapat menggerakkan kembali roda kehidupannya yang seringkali sudah mulai melambat.

Catatan Penting...

Meskipun memiliki berbagai macam keuntungan, ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian saat menyerahkan pengasuhan anak-anak pada sosok kakek dan nenek. 
 

1. Anak cenderung terlalu dimanjakan oleh kakek dan neneknya

Pada umumnya, kakek dan nenek sangat mencintai cucu-cucunya. Perhatian kepada cucu-cucunya dalam banyak kasus tampak sangat besar bahkan ada yang lebih besar dibanding perhatian kedua orangtua sang anak sendiri kepada anak-anaknya. Banyak yang kemudian membuat cucu-cucunya menjadi terlalu dimanjakan. Hal ini dapat dipahami karena selain kepentingan untuk menjaga dan melakukan pengasuhan, sikap sang kakek dan nenek pada cucu-cucunya juga didorong oleh kembalinya makna dan semangat hidup mereka sesudah mengalami banyak kehilangan dan kemudian kesepian di masa tua. Selain itu, di masa tuanya, sosok kakek dan nenek telah “kehilangan” banyak pekerjaan dan kesibukannya. Hadirnya sang cucu tercinta di usia senjanya yang memberikan kesibukan tersendiri membuat mereka memberikan perhatian yang kadang kala berlebihan. beberapa kakek dan nenek bahkan lebih memanjakan cucu-cucunya dibanding ketika mereka dulu mengasuh anak-anaknya sendiri di masa mudanya. Menghadapi hal ini, sosok kakek nenek perlu mawas diri. Mereka perlu melihat lebih jernih bahwa kehadiran cucu dalam kehidupan mereka bukanlah cara untuk mengalihkan kesepian mereka di masa tua semata. Tujuan utama mereka membantu mengasuh cucu-cucunya adalah demi kepentingan kehidupan cucu-cucunya tersebut. Oleh karenanya tidak selayaknya kakek dan nenek terlalu memanjakan cucu-cucunya yang justru dapat berakibat buruk pada perkembangan cucu-cucunya tersebut. 

2. Terjadi perbedaan cara mengasuh

Meskipun berada dalam satu keluarga besar, bisa saja terjadi perbedaan cara dalam pengasuhan. Kakek/nenek merasa lebih tahu karena pengalaman sedangkan anak-anak mereka yakni orangtua dari cucu-cucunya merasa memiliki pengetahuan yang lebih baru misalnya lewat pendidikan atau informasi terbaru yang di dapat lewat media. Perbedaan-perbedaan ini dapat menimbulkan dampak buruk karena tidak konsistennya cara pengasuhan yang diterima anak. Misalnya saja satu pihak memperbolehkan anak menonton televisi di jam tertentu dan pihak yang lain melarangnya. Anak akan bingung untuk mengikuti yang mana. Pada tingkat yang lebih kompleks, anak dapat melakukan tindakan yang agak manipulatif dengan memilih yang lebih menguntungkannya. Menghadapi masalah ini, kedua belah pihak perlu berdiskusi dan membuat kesepakatan bersama mengenai apa yang perlu dan yang tidak perlu pada anak. Pilihan cara pengasuhan bukan didasarkan pada kepentingan pengasuh semata namun lebih-lebih adalah pada kepentingan anak. Misalnya saja boleh tidaknya anak makan sesuatu bukan didasarkan pada keinginan untuk membelikan makanan demi menyenangkan anak namun apakah makanan tersebut sehat atau tidak untuk dikonsumsi anak 

3. Terjadi persaingan dalam mengasuh anak

Ketika kedua pihak sama-sama merasa memiliki hak untuk mengasuh anak, akan dapat terjadi persaingan dalam mengasuh anak. Persaingan tersebut dapat menimbulkan keretakan hubungan pada kakek/nenek dengan anak-anak mereka yaitu kedua orangtua dari cucu-cucunya. Selain merugikan kedua belah pihak, keretakan hubungan juga akan merugikan perkembangan sang anak. Untuk menghadapi masalah ini, kedua pihak perlu menyadari bahwa keduanya sama-sama “membutuhkan” kehadiran anak atau cucu tersebut namun tidak boleh mendominasi. Kehadiran anak dan cucu tersebut dan pengasuhan dalam kehidupannya tidak lepas dari kontribusi kedua pihak. Oleh karenanya, daripada saling bersaing, kedua belah pihak sebaiknya melakukan kerja sama dalam melakukan proses pengasuhan.


Sumber :
Yohanes Heri Widodo, M.Psi, Psikolog
Dosen Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Pemilik Taman Bermain dan Belajar Kerang Mutiara, Yogyakarta
; Liputan6.com

Inilah Waktu Mustajab untuk Berdo’a


Agar do’a anda mendapat perkenan diterima di sisi Allah SWT, seyogyanya disampaikan dengan sekhidmat-khidmatnya. Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain:

1. Sepertiga Akhir Malam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya : “Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ;” Barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya,” (Shahih Al-Bukhari)

2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pafa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak,” (Sunan Ibnu Majah)

3. Setiap Selepas Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ﷺ ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab:

“Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai [dubur shalat, yg benar mungking penghujung shalat, bukan selesai shalat. krn syaikhul islam menegaskan Nabi tdk pernah berdoa setelah shalat] shalat fardhu,” (HR. At-TirmidzI)

4. Sesaat Pada Hari Jum’at

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Abul Qasim ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut,” (HR. Al-Bukhari)

Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203.

Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

5. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari

Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah. Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya,” (HR. Ibnu Majah)

Terbangun tanpa sengaja pada malam hari (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190) Yang dimaksud dengan “ta’ara minal lail” yaitu terbangun dari tidur
pada malam hari.

6. Doa Diantara Adzan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda ;

“Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah,” (HR. Abu Daud)

7. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda ;

“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan,” (HR. Muslim)

Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan.

8. Pada Saat Sedang Kehujanan

Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda ;

“Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”. (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami‘ No. 3078).

Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).

9. Pada Saat Ajal Takziah

Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda:

“Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan” (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)

10. Pada Malam Lailatul Qadar

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar“. (Al-Qadr : 3-5)

Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)

11. Doa Pada Hari Arafah

Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah,” (HR. At-Tirmidzi).

Marilah kita manfaatkan waktu-waktu yang dapat kita manfaatkan untuk beribadah kepada Allah karena di waktu-waktu tersebutlah Allah memberikan kesempatan waktuuntuk lebih mendekatkan diri pada-Nya, maka dari itu kita harus terbangun dari waktu-waktu tersebut, semoga Allah SWT meridhoi apa yang kita lakukan. Wasllahu a’alam. 


Sumber :
Islampos-Do’a Makbul [www.tribunislam.com

Kenapa Orang Gila Selalu Sehat?

 
Pernahkah anda berpikir, mengapa orang gila selalu sehat? Apa rahasianya? Beberapa kali kita berusaha memikirkan mengapa orang gila tidak pernah sakit? Tidak pernah kita melihat sekali pun ada orang gila kerokan di pinggir jalan, meminum obat, memakai koyok, atau bahkan sakit gigi sekalipun. Jawabannya adalah "Karena mereka tidak pernah stress..!!"

Orang gila tidak pernah sakit karena mereka tidak pernah stress. Mereka tidak pernah berpikir macam-macam. Makanan apa pun mereka makan. Tidak seperti kita. Sudah ada ayam goreng, masih mencari sate kambing. Sudah ada soto kerbau, masih mencari pizza, dan lain sebagainya. Sedangkan orang gila tidak pernah minta makanan macam-macam. Makanan apapun asal namanya makanan tetap mereka makan. Bahkan nasi basi pun mereka makan.

Kedua, orang gila itu selalu qona'ah. Mereka itu trimaan. Menerima apa pun pemberian Allah kepadanya. Tidak pernah menuntut macam-macam. Tidak seperti kita. Sudah diberi sepeda, masih minta motor. Sudah punya motor, masih minta mobil. Rumah sudah bagus, masih saja selalu merasa ada yang kurang. Akhirnya beli ini beli itu, renovasi ini renovasi itu. Ujungnya hutang sana sini untuk kebutuhan tersebut. Nah, ketika hutangnya sudah menggunung, jatuh sakitlah dia.

Orang gila itu entah punya pakaian ataupun tidak, mereka santai saja. Kalau mengantuk, ya tidur saja. Mereka tidak butuh tikar, apalagi kasur atau springbed. Ada lho diantara kita yang tidak bisa tidur di atas tikar. Gara-garanya karena sudah terbiasa tidur di springbed. Tidur tanpa AC juga tidak bisa.

Orang gila jarang sakit juga adalah karena mereka selalu berbahagia. Nyatanya mereka tampak selalu tersenyum. Betul kan? Orang yang selalu tersenyum pasti hatinya bahagia dan tenteram. Everything is running well, bahasa kerennya. Semuanya berlalu dengan baik-baik saja. Tidak pernah ada masalah. Kalaupun ada masalah, dia menganggap itu sebagai hiburan yang menyenangkan. Makanya dia senantiasa tersenyum.

Nah, kalau anda semua ingin selalu sehat jadilah "orang gila". Maksudnya, hiduplah dengan qona'ah, narimo, tidak usah punya keinginan macam-macam dan selalulah tersenyum. Mudah-mudahan anda sehat selalu walaupun selalu dan terus tersenyum.
 
 
Sumber : Forum Pulsk.com

Kaya atau Miskin yang Utama?


Manakah yang utama, orang kaya ataukah orang miskin? Orang kaya punya kemudahan untuk mudah bersedekah. Orang miskin pun disebutkan dalam hadits akan masuk surga 500 tahun lebih dahulu dari orang kaya. Kaya atau miskin yang utama?
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13). Ibnul Qayyim berkata, 

ولم يقل أفقركم ولا أغناكم
“Allah tidak mengatakan bahwa yang paling mulia adalah yang paling miskin atau yang paling kaya di antara kalian.” (Madarijus Salikin, 2: 442)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanyakan mengenai keutamaan suatu hal dari yang lainnya, di antaranya beliau ditanyakan mengenai manakah yang lebih utama antara orang kaya yang pandai bersyukur atau orang miskin yang selalu bersabar. Lalu beliau jawab dengan jawaban yang sangat memuaskan, “Yang paling afdhol (utama) di antara keduanya adalah yang paling bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Jika orang kaya dan orang miskin tadi sama dalam taqwa, maka berarti mereka sama derajatnya.” (Badai’ul Fawaidh, 3: 683).

Itu pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Al Furqon hal. 67. Ketika diajukan pertanyaan yang sama, beliau jawab dengan surat Al Hujurat ayat 13. Yang maksudnya bahwa yang paling mulia adalah yang paling bertakwa, bukan kaya atau miskinnya.
Dalam hadits yang muttafaqun ‘alaih, terdapat riwayat dari Abu Hurairah,

قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ قَالَ « أَتْقَاهُمْ » . فَقَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ . قَالَ « فَيُوسُفُ نَبِىُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ » . قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ . قَالَ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونَ خِيَارُهُمْ فِى الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِى الإِسْلاَمِ إِذَا فَقُهُوا
Ada yang mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling mulia?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Yang paling bertakwa.”

Kemudian mereka yang bertanya tadi berkata, “Bukan itu yang kami tanyakan.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “(Yang paling mulia adalah) Yusuf, Nabi Allah. Dia anak dari Nabi Allah (Ya’qub). Dia cucu dari Nabi Allah (Ishaq). Dan dia adalah keturunan kekasih Allah (Ibrahim).”

Kemudian mereka yang bertanya tadi berkata, “Bukan itu yang kami tanyakan.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apakah mengenai barang tambang Arab yang kalian tanyakan? (Manusia adalah barang tambang), yang paling baik di antara mereka di masa Jahiliyah adalah yang paling baik di antara mereka di masa Islam, namun jika mereka berilmu.” (HR. Bukhari no. 3353 dan Muslim no. 2378).

Intinya pada takwa, bukan pada kekayaan ataupun nasab (keturunan). Ketika Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, beliau sebutkan,

إنما تتفاضلون عند الله بالتقوى لا بالأحساب
“Sesungguhnya seseorang dinilai mulia di sisi Allah dilihat dari ketakwaan, bukan pada garis keturunannya yang mulia.”

Ibnu Taimiyah pernah juga menyatakan,

أن تعليق الشرف في الدين بمجرد النسب هو حكم من أحكام الجاهلية الذين اتبعتهم عليه الرافضة وأشباههم من أهل الجهل
“Anggapan bahwa kemuliaan dalam agama dilihat dari nasab (keturunan) yang mulia adalah di antara sifat jahiliyyah. Sifat seperti ini diikuti oleh Rafidhah (baca: Syi’ah) dan ahlu jahiliyyah semisalnya.” (Daqoiqut Tafsir, 2: 22). Karena memang Rafidhah terlalu berlebihan dalam mengagungkan ahlul bait (keturunan Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-).

Semoga bermanfaat.


Sumber :
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Dikutip dari Rumaysho.Com